Visitors

Sabtu, 26 Maret 2011

Terjepit di antara 2 pilihan

Pasti sebagai manusia kita pernah mengalami pilihan yang dalam tanda kutip "Menyebalkan" sehingga kita'pun akan terjepit di antara dua hal,nah di cerita saya kali ini saya ingin share pengalaman saya , dimana saya terjepit di antara dua pilihan yang sebenarnya sama-sama pentingnya.
langsung saja....

Waktu itu di kelas 6B saya sedang mengerjakan ulangan /soal latihan,beberapa saat kemudian wali kelas yang pada saat itu sedang mengajar keluar dari kelas.Katanya sih ingin fotocopy embar rangkuman.

Sedang asyik-asyik mengerjakan soal , tampak guru Agama sekolah saya berjalan menuju kelas saya sedang mengerjakan ulangan saat itu.Langsung saja dia berkata "Nanti yang ikut Bina Iman saya tunggu di ruang audioviosual saat istirahat" . sekian waktu berjalan Jam Istirahat tiba,dan pasti semua anak peserta bina iman datang di ruangan itu ternyata guru saya menjelaskan anak-anak akan ditugaskan untuk menulis sebuah renungan untuk masa Pra-Paskah tahun ini,saya amat senang sekali karena yang ada di pikiran saya saat itu adalah "Kapan lagi".
Ya memang betul sekolah sekelas SD tempat saya belajar memang jarang mendapat kesempatan itu.
Tapi masalahnya adalah ; jangan sampai guru-guru lain tahu soal hal ini karena ini sebagai kejutan , dengan hati yang berat saya terima tawaran itu.

Tapi ternyata tidak mudah untuk menyimpan suatu rahasia karena di kelas guru saya bertanya pada beberapa murid "Apa yang kalian lakukan di ruang sana tadi?" jawaban semua teman2x saya hanaya simple "Saya tidak diperkenankan memberitahukan." tapi guru saya terus memaksa . Di kelas saya masih saja guru saya membahs soal hal itu "Tidak ada yang berani? Oh baiklah jadi sudah mulai berani rahasia-rahasia'an ?!"

Jelas saja posisis saya saat itu amat tidak enak karena sempat diancam untuk tidak ikut ujian.
Saya bingung apakah mementingkan agama / sekolah.
Karena saya takut tidak lulus terpaksa saya mengabaikan kepentingan agam itu tadi.dan lebih memilih untuk ikut ujian.

Sekian waktu berjalan akhirnya masa prapaskah pun tiba buku renungan sudah dicetak dan apa yang saya dapat sekolah saya embangga-bangga'kan hasil kerja murid2x nya dalam menulis buku

APA?! hanya itu yang dapat saya katakan.Bukankah sekolah sudah tidak mendukung tentang adanya penulisan buku itu? dan sekarang mereka dapat membangga-banggakan hasil jerih payah teman-teman saya.Tahu begitu lebih baik saya lanjutkan ide menulis buku itu dan jangan mengundurkan diri,Kapan lagi...woi...dapet kesempatan itu gak berlipat ganda..kesempata hanya datang satu kali.

Yah sudahah "Nasi telah menjadi bubur" saya pun juga tidak dapat mengulang waktu.
Saya hanya ambil hikmahnya saja,sudah terlambat untik menyesal
Itu bisa menjadi pelajaran bagi saya.

Gerardo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Untuk Berkomentar Dengan Kata2x Yang Baik,Terima Kasih

Terlaris Dibaca | Most Read